Menurut
Sternberg (2006), banyak kiat yang satu sama lain saling berkaitan dan secara
psikologis dapat mentransfer pengetahuan dari memori jangka pendek/sementara ke
memori jangka panjang/permanen, antara lain : consolidation, metamemory,
dan rehearsal.
Konsolidasi adalah pemantapan materi dengan memberikan banyak contoh atau
latihan, sehingga siswa bisa lebih paham dan selanjutnya siap menerima materi
baru. Dalam melakukan konsolidasi, siswa hendaknya mengintegrasikan
pengetahuan/informasi yang sebelumnya telah ada dalam ingatan/memori.
Pengetahuan yang baru dipelajari dicarikan kaitan/hubungan dengan butir-butir
pengetahuan sejenis yang telah disimpan dalam memori. Pembelajaran para siswa
mendapatkan manfaat ketika guru berbicara dengan mereka tentang pentingnya
meninjau apa yang telah mereka pelajari secara tetap. Anak-anak yang harus
mempersiapkan ujian akan mendapatkan manfaat dari distribusi pembelajaran
selama period yang lebih lama dari pada hanya pembelajaran yang tergesa-gesa
untuk ujian pada menit terakhir. Pembelajaran yang tergesa-gesa cenderung
menghasilkan memori jangka pendek yang diproses secara dangkal, bukannya secara
mendalam. Penyesuaian akhir yang dipusatkan sebelum ujian adalah lebih baik
dari pada berusaha untuk mempelajari segalanya pada menit terakhir.
Metamemory secara sederhana berarti di atas atau di luar kelaziman memori
dan ia merupakan metacognition. Strategi metamemori dapat berupa
mnemonic devices (muslihat memori), yakni bermacam-macam alat rekayasa akal.
Mnemonic devices itu berarti kiat khusus yang dijadikan ”alat pengait” mental
untuk memasukkan item-item informasi ke dalam sistem akal siswa, antara lain:
rima (Rhyme), singkatan, sistem kata pasak(paku), metode losai, sistem kata
kunci (key word system), dan lain-lain. Contoh dari metamemory adalah pada usia
5 atau 6 tahun, anak-anak biasanya mengetahui bahwa hal-hal yang familar lebih
mudah untuk dipelajari dibandingkan hal-hal yang tidak familiar, bahwa daftar
yang lebih pendek lebih mudah dipahami dari pada yang panjang, bahwa pengenalan
lebih mudah dari pada mengingat kembali, dan bahwa lupa menjadi lebih mungkin
seiring berjalannya waktu (Lyon & Flavell, 1993). Namun, dalam cara lain,
metamemory anak-anak terbatas. Mereka tidak paham bahwa hal-hal yang berkaitan
itu lebih mudah dari pada hal-hal yang tidak berkaitan atau bahwa mengingat
inti cerita itu lebih mudah daripada mengingat verbatim informasi (Kreutzer
&Flavell,1975). Pada kelas lima, para siswa mengerti bahwa pengingatan
kembali inti adalah lebih mudah dari padapengingatan kembali verbatim.
Anak-anak prasekolah juga memiliki sedikit penghargaan untuk pentingnya
petunjuk memori, seperti, “memikirkan contoh juga mengenai hal itu akan
membantumu.” Pada usia 7 atau 8 tahun, anak-anak lebih menghargai pentingnya
memberi petunjuk untuk memori. Pada umumnya, pemahaman anak-anak tentang
kemampuan mengingat mereka dan keterampilan mereka dalam mengevaluasi prestasi
mereka dalam tugas-tugas mengingat relatif buruk pada awal-awal tahun sekolah
dasar, tetapi banyak mengalami peningkatan pada usia 11 atau 12 tahun
(Bjorklund & Rosenblum, 2000).
Rehearsal (hafalan/menghafal) baik secara overt (suara keras) maupun covert
(tidak terdengar) merupakan salah satu cara yang baik dalam mempertahankan
informasi dan pengetahuan dalam memori. Dalam rehearsal diperlukan adanya upaya
pemahaman, arti, signifikasi, dan relevansi item yang dihafalkan itu dengan
item-item lainnya.
Selanjutnya ditinjau dari sifat dan cara penerapannya, ilmu pengetahuan terdiri
atas dua macam, yakni
1) Pengetahuan deklaratif (declarative knowledge) atau pengetahuan
proposisional.
2) Pengetahuan prosedural (procedural knowledge)
Pengetahuan deklaratif ialah pengetahuan mengenai informasi faktual yang pada
umumnya bersifat statis normatif dan dapat dijelaskan secara lisan atau verbal.
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan yang mendasari kecakapan atau
keterampilan perbuatan jasmaniah yang cendrung bersifat dinamis.
TUGAS
LAYANAN BK BELAJAR
(Consolidation,
Metamemory, dan Rehearsal)
Oleh:
EFRILIYA NINGSIH (1013052022)

PENDIDIKAN
BIMBINGAN KONSELING
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2012
tidak ada sumber??
BalasHapus