Hari ini 29 Juli 2016, saya mendapat kesempatan bertemu langsung dengan seorang psikolog alumni Unpad. Mulanya karena ingin membuat kesepakatan soal tes psikologi yang akan diadakan di tempat saya bekerja. Berawal dari pembahasan kesepakatan jadwal, harga, dan prosedur tes hingga hasil yang diharapkan dari pihak sekolah. Saat memebahas soal hasil, beliau bertanya masalah apa saja yang sering dihadapi di sekolah. Saya menjawab sesuai dengan apa yang pernah saya temui (kode etik, ga boleh sembarangan bongkar). Saya terkejut karena beliau juga memaparkan permasalahan yang lebih ekstrim tentang remaja sekolah dan itu dari jumlah responden ada sekitar 45 persen berpotensi tersandung kasus tersebut. Uwooww...it's really dangerous!!!
Setelah membahas salah satu kasus yang bikin dunia perpsikologian dan beberapa tenaga pendidik bakal paleng, kami bergeser pada instrument test. Tahukah Anda? Untuk menyusun sebuah laporan hasil test yang sesuai dengan harapan responden dibutuhkan waktu sekitar empat tahun. Ngek ngok! Dan tentunya penyususnan alat test tersebut tidak jadi secara spontanitas saja, melainkan setiap habis pengadaan test, mereka sering mendapat kritik dan sedikit demi sedikit terus mereka perbaiki.
Ada kisah menarik yang beliau paparkan dari hasil diskusi kami. Dalam sebuah test, ditemukan seorang responden yang memiliki IQ 76, tahu artinya apa? Yaps! dia memiliki kemampuan di bawah rata-rata. Yang menyedihkan, sudahlah kemampuannya di bawah rata-rata, dia sama sekali tidak memiliki ketertarikan untuk menggali kemampuannya,tetapi cita-citanya ingin menjadi dokter! Saat tester mendapat komplain dari wali respon, ya dengan lapang tester harus menjelaskan bahwa tester tidak berani menyarankan jurusan kuliah yang sesuai dengan harapan responden karena memang hasil tes IQ nya kecil dan minat belajarnya sangat kecil (dalam profiling ditandai berupa satu bintang untuk kategori test di bawah 10, dan tiga bintang untuk kategori minat yang baik, serta tanpa bintang jika hasil testnya sangat rendah). Kalaupun dipaksa maka hasilnya akan mengecewakan.
Kemudian ada lagi kasus, responden selama beberapa kali diobservasi oleh beberapa observer dinyatakan memiliki kemampuan rata-rata, ternyata setelah beliau test, hasil tes IQ responden mencapai 130. Woww...fantastis bukan??? Lalu mengapa responden dianggap sebagai siswa yang biasa biasa saja bahkan tergolong berkemampuan rendah? Ya, karena siswa memiliki kepribadian yang amat berantakan dan tidak teratur, moody, dan malas. Padahal dalam saran karir, hampir semua jurusan yang notabene bonafit dan sangat bergengsi disarankan, beberapa di antaranya dokter, akuntan, teknik, pengusaha, farmasist, advokasi, hukum, dll. Lalu mengapa baru saat ini orang tua dan pihak sekolah mengetahui? Dikemanakan saja angka 130 yang ada di kepala si anak tadi. Sayang sekali...
Dalam test psikologi, dalam psikogram akan diketahui nilai IQ, kepribadian berdasarkan Karir Holland (RIASEC), dan saran karir, serta beberapa catatan khusus bagi siswa yang dipredikasi memiliki masalah atau berpotensi memiliki masalah yang ekstrim. Adapun untuk saran karir, digolongkan menjadi tiga. Pertama, saran karir yang paling sesuai dengan diri siswa (biasanya sarannya paling banyak banyak), Kedua, saran karir yang telah disesuaikan dengan kondisi keluarga (biasanya jumlah saran lebih sedikit). Ketiga, saran karir yang disesuaiakan dengan kondisi lingkungan yang meliputi teman bermain, sekolah, dll. Nah, saran karir yang ketiga ini yang jumlahnya lebih sedikit dan sudah mengerucut dan diperkirakan paling sesuai dengan diri siswa. Sedangkan untuk saran yang pertama tadi hanya untuk menyenangkan wali siswa sementara saja. Hahahaha
Jumat, 29 Juli 2016
Rabu, 27 Juli 2016
Sebaik-Baik Pengatur Rencana
Kemarin, 27 Juli 2016, Salah satu teman Bimbingan dan Konseling 2010 ada yang wisuda. Alhamdulillah saya bisa hadir. Ini kesempatan paling berharga. Ya, kesempatan bisa kumpul kembali dengan teman satu angkatan plus beberapa kakak tingkat. Karena sebelumnya saya tidak pernah bisa hadir ke acara wisuda semenjak saya dinobatkan sebagai tenaga pengajar di sekolah (tsaahh..lebay). Ada hikmahnya juga pindah jam off ngajar. Kalau sebelumnya saya off setiap hari Sabtu, tapi di tahun ini saya pindah jam off jadi hari Rabu. Awalnya saya meminta untuk off tetap hari Sabtu dengan alasan karena Sabtu adalah waktu saya menuntut ilmu di luar sekaligus mencari sampingan. haha
Berdasarkan hasil rundingan dengan para guru piket, saya minta off hari Selasa, sempat deal. Tapi entah kenapa tidak sampai dua jam, keputusan itu berubah lagi. Mulanya saya minta hari Selasa supaya saya bisa hadir di acara MGBK yang rutin diadakan setiap awal bulan dan selalu jatuh pada hari Selasa. Berhubung waka kesiswaan datang dan memaparkan bahwa Rabu itu semua guru piket punya jam ngajar, jadi mau ga mau ya ngalah deh saya yang ditaruh di haru Rabu. Walaupun saya sempet pikir pikir panjang gimana sama agenda rutin saya di hari Sabtu. Ya sudahlah jalani saja.
Setelah dua minggu menjalani tugas baru dan off di hari Rabu, ternyata saya mendapat kabar kalau salah satu teman seangkatan ada yang wisuda. The best moment! Akhirnya setelah sekian lama merindukan kumpul bersama mereka, kini bisa kumpul lagi. Sepulangnya saya dari sana, saya baru sadar, mungkin ini salah satu cara Allah memeberikan kesempatan pada saya untuk bisa bersama teman saya. Terima kasih tak terhingga ya Allah atas segala rencana terbaik-Mu...
Selasa, 26 Juli 2016
Titik Jenuh
Kawan, jika kau tahu waktu yang kau miliki tidak akan lama lagi
Menurutmu, apa yang ingin kau lakukan?
Bukankah sedetik pun tidak akan kau buang waktumu sia-sia?
Kau mungkin akan melakukan apa pun yang kau senangi
Begitu pun denganku
Aku tidak ingin menahan diri untuk melakukan banyak hal
Terserah saja apa kata mereka
Aku tak peduli
Aku ingin berkunjung ke beberapa tempat
Melakukan banyak hal di sana
Membaca banyak buku
Menyapa beberapa nama yang lama tak ku dengar kabarnya
Menemui orang-orang yang ingin aku temui
Berbagi banyak kebahagiaan yang aku punya
Aku ingin berkumpul lebih lama dengan keluarga
Hingga akhirnya aku bisa menutup semua cerita ini dengan mencintai satu nama..
Kawan,
hari ini aku ingin semuanya segera berakhir
aku ingin melakukan banyak hal
lalu aku memutuskan untuk tidak melihat kecuali keluarga
aku ingin pergi
aku ingin berganti suasana
aku ingin bertemu orang-orang baru
lingkungan baru
dan pelajaran baru
Aku sangat bosan dengan keadaan semacam ini
Menurutmu, apa yang ingin kau lakukan?
Bukankah sedetik pun tidak akan kau buang waktumu sia-sia?
Kau mungkin akan melakukan apa pun yang kau senangi
Begitu pun denganku
Aku tidak ingin menahan diri untuk melakukan banyak hal
Terserah saja apa kata mereka
Aku tak peduli
Aku ingin berkunjung ke beberapa tempat
Melakukan banyak hal di sana
Membaca banyak buku
Menyapa beberapa nama yang lama tak ku dengar kabarnya
Menemui orang-orang yang ingin aku temui
Berbagi banyak kebahagiaan yang aku punya
Aku ingin berkumpul lebih lama dengan keluarga
Hingga akhirnya aku bisa menutup semua cerita ini dengan mencintai satu nama..
Kawan,
hari ini aku ingin semuanya segera berakhir
aku ingin melakukan banyak hal
lalu aku memutuskan untuk tidak melihat kecuali keluarga
aku ingin pergi
aku ingin berganti suasana
aku ingin bertemu orang-orang baru
lingkungan baru
dan pelajaran baru
Aku sangat bosan dengan keadaan semacam ini
Langit
Sebab aku tahu, jarakku dengan langit selalu konstan
aku lebih memilih menggantungkannya hanya pada-Mu saja
Agar aku bisa selalu mendekat
aku lebih memilih menggantungkannya hanya pada-Mu saja
Agar aku bisa selalu mendekat
DIAM
Diam
Satu dari banyak cara untuk menjabarkan kemelut isi kepala
Maka aku menjadikan diam sebagai solusi
Solusi ketika semua tak lagi mampu dikatakan
Bukan tidak dapat mengatakan, tapi aku bingun harus kepada siapa aku mengatakannya
Haruskan kepada cermin?
Sudah cukup ku rasa kegilaanku selama ini
Terlahir sebagai putri sulung rupanya bukan perkara mudah
Ada banyak yang harus dipikirkan
Tidak bisa hanya memikirkan diri sendiri
Bertempur dengan jarak, ketidakpastian, dan waktu
Yah, waktu
Begitu kilat rasanya semua berlalu
Banyak hal di sekitar telah berubah
Teman, sahabat kecil, sahabat kuliah
Berubah dengan sangat cepatnya
Di luar sadarku, kadang ingin sekali menghentikan waktu yang terus berjalan
Ingin rasanya aku mencopot baterai jam agar tidak lagi berdetak
Tapi apa?
Aku lupa bahwa aku tak punya kuasa menghentikan waktu
Tema perbincangan pun semakin hari semakin membosankan
Apa pun awal perbincangan, akhirnya selalu pada topik yang sama
Allah, aku bosan dengan semua ini
Semua daftar rencana satu per satu harus ku coret
Aku tahu, aku paham
rencana itu harus ku ganti dengan yang lain
Allah,
Ajari aku tentang keikhlasan
Dimana hanya Engkau sebaik-baik pemberi pelajaran
Allah,
Ajari aku tentang cara bersabar
Sabar dalam banyak hal
Sabar dalam menyelesaikan semuanya
Sabar dalam menerima semua tanggung jawab ini
Allah,
Aku ingin semua segera selesai
Allah,
Izinkan aku agar tetap bisa kembali pada cita-cita awalku
Tidak lebih peranku hanyalah seorang pembelajar
Aku ingin banyak belajar
Allah,
Tidak ada yang membuatku iri kecuali melihat mereka yang bisa terus meniti ilmu
Kau pasti tahu ya Allah,
ilmu yang ku maksud yang seperti apa
Allah,
Kemelut di pikiranku hanya mampu ku jabarkan sesekali saja
Allah,
Aku memercayakan semua hanya pada-Mu
Allah,
Beri aku kesempatan menjadi seorang pembelajar
Satu materi ingin ku perdalam
Aku janji, tidak akan ku gunakan sebagai alat untuk menyombongkan diri
Allah,
Aku ingin hidupku lebih bermanfaat dari sekarang
Allah,
Maafkan jika aku masih cemburu dengan karunia-Mu pada yang lain
Allah,
Kau tidak perlu khawatir karena kecemburuanku tidak akan membuatku memilih jauh dari-Mu
Satu dari banyak cara untuk menjabarkan kemelut isi kepala
Maka aku menjadikan diam sebagai solusi
Solusi ketika semua tak lagi mampu dikatakan
Bukan tidak dapat mengatakan, tapi aku bingun harus kepada siapa aku mengatakannya
Haruskan kepada cermin?
Sudah cukup ku rasa kegilaanku selama ini
Terlahir sebagai putri sulung rupanya bukan perkara mudah
Ada banyak yang harus dipikirkan
Tidak bisa hanya memikirkan diri sendiri
Bertempur dengan jarak, ketidakpastian, dan waktu
Yah, waktu
Begitu kilat rasanya semua berlalu
Banyak hal di sekitar telah berubah
Teman, sahabat kecil, sahabat kuliah
Berubah dengan sangat cepatnya
Di luar sadarku, kadang ingin sekali menghentikan waktu yang terus berjalan
Ingin rasanya aku mencopot baterai jam agar tidak lagi berdetak
Tapi apa?
Aku lupa bahwa aku tak punya kuasa menghentikan waktu
Tema perbincangan pun semakin hari semakin membosankan
Apa pun awal perbincangan, akhirnya selalu pada topik yang sama
Allah, aku bosan dengan semua ini
Semua daftar rencana satu per satu harus ku coret
Aku tahu, aku paham
rencana itu harus ku ganti dengan yang lain
Allah,
Ajari aku tentang keikhlasan
Dimana hanya Engkau sebaik-baik pemberi pelajaran
Allah,
Ajari aku tentang cara bersabar
Sabar dalam banyak hal
Sabar dalam menyelesaikan semuanya
Sabar dalam menerima semua tanggung jawab ini
Allah,
Aku ingin semua segera selesai
Allah,
Izinkan aku agar tetap bisa kembali pada cita-cita awalku
Tidak lebih peranku hanyalah seorang pembelajar
Aku ingin banyak belajar
Allah,
Tidak ada yang membuatku iri kecuali melihat mereka yang bisa terus meniti ilmu
Kau pasti tahu ya Allah,
ilmu yang ku maksud yang seperti apa
Allah,
Kemelut di pikiranku hanya mampu ku jabarkan sesekali saja
Allah,
Aku memercayakan semua hanya pada-Mu
Allah,
Beri aku kesempatan menjadi seorang pembelajar
Satu materi ingin ku perdalam
Aku janji, tidak akan ku gunakan sebagai alat untuk menyombongkan diri
Allah,
Aku ingin hidupku lebih bermanfaat dari sekarang
Allah,
Maafkan jika aku masih cemburu dengan karunia-Mu pada yang lain
Allah,
Kau tidak perlu khawatir karena kecemburuanku tidak akan membuatku memilih jauh dari-Mu
Senin, 25 Juli 2016
Kehidupan Orang Dewasa
HAHAHAHA
Kehidupan orang dewasa memang sangat membingungkan. Dulu jaman kita masih sekolah disuruh buruan selesai, buruan garap skripsi, buruan wisuda. Ga boleh pacaran nanti ganggu belajar. Apalagi kalau nyampe izin nikah saat masih kuliah. Hooo...habis!
Setelah lulus kuliah, dibilangnya ga boleh aneh-aneh, fokus aja nyari kerja, biar kehidupan bisa mapan. Bisa beli apa apa sendiri, syukur kalau bisa dikit-dikit bantu orang tua.
Setelah kerja, padahal baru dapet setahun. Tetiba orang tua ngejer suruh anaknya buruan nikah, inget umur, inget kalau kita ini perempuan. Bahkan ga cuma orang tua, segala tetangga, temen dulu kuliah, guru, guru ngaji, dosen, sampai temen kerja pun nganjurin saran yang sama.
Segala topik perbincangan selalu berakhir dengan kata pernikahan. Geli sendiri, risih sendiri, pingin rasanya siapa pun yang bahas soal nikah itu saya tutup mulutnya, atau suruh makan, atau suruh tidur aja sekalian. haha
Nikah itu bukan perkara yang simpel gaes. Nikah itu butuh banyak ilmu, khususnya bagi kaum perempuan. Mereka yang bakal menentukan pola pendidikan apa yang ingin dibentuk dalam keluarga. Musti belajar resep masakan, resep obat-obatan, sampai resep mendidik keluarga yang benar. Semuanya butuh proses. Terlebih kalau melihat kasus yang terjadi sekarang. Allahu'alam seluarga saya nanti bakal seperti apa. Harapan saya semoga mendapat keluarga sakinah mawaddah dan rahmah.
Saya penulis ini bukan karena saya tidak termotivasi untuk segera menikah atau mungkin merasa kesal karena sudah banyak teman yang mendahului. Bukan hanya teman seangkatan malah, adik tingkat juga banyak yang mendahului. Hahaha
Jodoh itu lagi lagi rahasia Allah. Saya sih sangat percaya bahwa rencana-Nya akan selalu lebih indah dari rencana kita. Keep calm sobt..
Persiapkan yang terbaik, siapa tahu Allah juga telah menyiapkan yang terbaik untuk kita.
Jangan pula sudahlah jomblo, statusnya galau-galau terus. Hahaha
HAHAHAHA
Kehidupan orang dewasa memang sangat membingungkan. Dulu jaman kita masih sekolah disuruh buruan selesai, buruan garap skripsi, buruan wisuda. Ga boleh pacaran nanti ganggu belajar. Apalagi kalau nyampe izin nikah saat masih kuliah. Hooo...habis!
Setelah lulus kuliah, dibilangnya ga boleh aneh-aneh, fokus aja nyari kerja, biar kehidupan bisa mapan. Bisa beli apa apa sendiri, syukur kalau bisa dikit-dikit bantu orang tua.
Setelah kerja, padahal baru dapet setahun. Tetiba orang tua ngejer suruh anaknya buruan nikah, inget umur, inget kalau kita ini perempuan. Bahkan ga cuma orang tua, segala tetangga, temen dulu kuliah, guru, guru ngaji, dosen, sampai temen kerja pun nganjurin saran yang sama.
Segala topik perbincangan selalu berakhir dengan kata pernikahan. Geli sendiri, risih sendiri, pingin rasanya siapa pun yang bahas soal nikah itu saya tutup mulutnya, atau suruh makan, atau suruh tidur aja sekalian. haha
Nikah itu bukan perkara yang simpel gaes. Nikah itu butuh banyak ilmu, khususnya bagi kaum perempuan. Mereka yang bakal menentukan pola pendidikan apa yang ingin dibentuk dalam keluarga. Musti belajar resep masakan, resep obat-obatan, sampai resep mendidik keluarga yang benar. Semuanya butuh proses. Terlebih kalau melihat kasus yang terjadi sekarang. Allahu'alam seluarga saya nanti bakal seperti apa. Harapan saya semoga mendapat keluarga sakinah mawaddah dan rahmah.
Saya penulis ini bukan karena saya tidak termotivasi untuk segera menikah atau mungkin merasa kesal karena sudah banyak teman yang mendahului. Bukan hanya teman seangkatan malah, adik tingkat juga banyak yang mendahului. Hahaha
Jodoh itu lagi lagi rahasia Allah. Saya sih sangat percaya bahwa rencana-Nya akan selalu lebih indah dari rencana kita. Keep calm sobt..
Persiapkan yang terbaik, siapa tahu Allah juga telah menyiapkan yang terbaik untuk kita.
Jangan pula sudahlah jomblo, statusnya galau-galau terus. Hahaha
Ubi dan Kolak
Sobt, apakah kalian suka makan ubi? Siapapun pasti bakal suka, Mulai dari direbus, digoreng, dibikin kue bolu, sampai di kolak. huummmsss..jadi inget bulan puasa yah. Nah, ada berbagai macam cara mengolah ubi, tapi diantara cara pengolahan yang baik adalah dengan direbus. Kalau dikolak katanya jadi ga sehat. Kenapa ga sehat? Karena ubi yang dikolak akan meningkatkan kadar indeks glikemik. Apa itu indeks glikemik? Buka lagi deh buku biologinya. hehe
Sobt, apakah kalian suka makan ubi? Siapapun pasti bakal suka, Mulai dari direbus, digoreng, dibikin kue bolu, sampai di kolak. huummmsss..jadi inget bulan puasa yah. Nah, ada berbagai macam cara mengolah ubi, tapi diantara cara pengolahan yang baik adalah dengan direbus. Kalau dikolak katanya jadi ga sehat. Kenapa ga sehat? Karena ubi yang dikolak akan meningkatkan kadar indeks glikemik. Apa itu indeks glikemik? Buka lagi deh buku biologinya. hehe
Vitamin dan Pelarutnya
Jika Anda memiliki mata miopi dan sudah banyak makan makanan yang mengandung vitamin A, tapi tak kunjung sembuh. Mungkin salah satu penyebabnya karena konsumsi vitamin A tersebut tidak diimbangi konsumsi lemak yang cukup. Kenapa lemak? hayoo...pasti Anda lupa kalau vitamin A, D, E, dan K larut dalam lemak. Sedangkan vitamin B dan C larut dalam air. So, kalau pingin vitamin A nya bereaksi dalam tubuh, ya musti diimbangi juga dengan lemak. Okee..
Jika Anda memiliki mata miopi dan sudah banyak makan makanan yang mengandung vitamin A, tapi tak kunjung sembuh. Mungkin salah satu penyebabnya karena konsumsi vitamin A tersebut tidak diimbangi konsumsi lemak yang cukup. Kenapa lemak? hayoo...pasti Anda lupa kalau vitamin A, D, E, dan K larut dalam lemak. Sedangkan vitamin B dan C larut dalam air. So, kalau pingin vitamin A nya bereaksi dalam tubuh, ya musti diimbangi juga dengan lemak. Okee..
Obat Tukak Lambung/Muntah Asam (Kuning)/ Infeksi Usus
Langganan:
Komentar (Atom)