Minggu, 19 Mei 2013

"sok suci", maksudnya?

seiring berkembangkanya zaman, semakin banyak pula perubahan di dalam dunia. semakin tua semakin cantik. ya begitulah istilah yang paling tepat untuk menggambarkan dunia ini. di sana sini banyak kita temui perubahan, mulai dari tanah yang dulu dipenuhi berbagai jenis tanaman, sekarang semua telah berubah menjadi bangunan, bahkan jika sesekali Anda melihat bukit, Anda tidak perlu heran jika di titik tertenggi bukit terdapat banyak bangunan yang memang sengaja di bangun megah. Astaghfirullah, dimanakah pertimbangan mereka? bukankah jika semua bukit dikeruk dan ditebangi pohonnya kelak akan mengganggu keseimbangan alam ini. lalu bagaimana dengan nasib anak cucu kita. tak hanya sebatas itu, kini banyak kita temui para ibu yang memakai pakaian tidak lagi disesuaikan dengan usia dan kekencangan kulitnya. tidak mau kalah dengan yang muda, bahkan terkadang justru berbalik, yang muda lebih dewasa dari pada yang sudah tua. hmmm..ada lagi, sekarang banyak masjid didirikan, sementara jarang sekali digunakan untuk sholat fardu. bukankah sering kita lihat masjid yang terkunci saat waktu sholat tiba? semakin tua dunia, semakin banyak orang dibutakan untuk mengejarnya, jarang sekali kita temui orang yang memiliki orientasi untuk akhiratnya, kalau pun ada, pasti dia diasingkan dari lingkungannya. selalu menjalankan sholat di masjid dibilang sok suci, menasehati tentang kebaikan dibilang sok suci, meutup aurat dibilang sok suci, ngaji setiap hari dibilang sok suci. kalau dipikir-pikir, sebenarnya siapa yang sok suci? yang ngatain atau yang dikatain? bukankan mereka yang rajin ke masjid, sholat jama'ah, rajin mengaji dan menutup aurat itu justru karena mereka ingin membersihkan diri dari segala dosa yang selama ini telah mereka perbuat? bukankah mereka melakukan semua amalan tersebut karena mereka merasa bahwa diri mereka sangatlah kotor? bukankah sebutan "sok suci" itu paling pantas disandang oleh si tukang olok? mereka berbuat dosa, tidak mau menyembah Tuhannya, tapi mereka tetap saja tidak merasa bersalah. berbuat dosa, tapi tidak mau segera bertobat malah mengolok-olok temannya yang mau bertobat. bukankah itu artinya bahwa merekalah yang merasa "sok suci"? kadang orang berbicara tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. hal yang seharusnya paling pantas untuk dirinya, tetapi justru dilemparkan ke orang lain. Na'udzubillah min dzalik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar